Jawa Timur Meraih Penghargaan Anugerah Kihajar sebagai Provinsi Khusus 2017
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menganugerahkan penghargaan bagi Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) 2017, Kamis (16/11/2017).
Memasuki tahun ke-6 Anugerah Kihajar, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memberikan apresiasi kepada Provinsi Jatim setelah mampu membuat kebijakan sekaligus mengimplementasikan TIK sehingga dunia pendidikan maju sangat pesat.
Atas prestasi itu, penghargaan khusus diberikan kepada Gubernur Jatim Soekarwo. Mewakili gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Soekardi mengatakan sangat bangga setelah Provinsi Jawa Timur menerima penghargaan Anugerah Kihajar dengan predikat Provinsi Khusus tahun 2017.
“Saya sangat bangga dengan kemajuan dan prestasi Pendidikan di Jawa Timur. Prestasi ini salah satu terhebat bagi Jawa Timur,” tegas Setda Soekardi.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Saiful Rachman mengatakan prestasi ini merupakan prestasi bersama para kepala sekolah, guru, siswa dan semua elemen pendidikan se Jawa Timur.
“Terima kasih banyak atas kerjasamanya selama ini. Saya berharap kerjasama ini tetap terjalin selamanya sehingga tahun depan kita akan meraih prestasi-prestasi disegala bidang di dunia Pendidikan,” tuturnya.
Selain Gubernur Jatim, warga Ponorogo juga berprestasi digelaran bergengsi tersebut. Adalah Andik Surya Danirisko, memenangi festival Video Edukasi dan Lomba Mobile Kihajar kategori umum.
Dalam penganugerahaan penghargaan ini, Mendikbud Muhadjir Effendy menyerahkan Anugerah Kihajar kepada 15 kepala daerah yakni enam gubernur dan delapan wali kota/bupati. Para kepala daerah itu menerima penghargaan karena menunjukkan kepedulian dan komitmen terhadap pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk dunia pendidikan dan kebudayaan.
Anugerah Kihajar juga diberikan kepada para pemenang Kuis Kita Harus Belajar (Kihajar), pemenang Festival Video Edukasi dan Lomba Mobile Kihajar, serta penghargaan Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan.
Anugerah yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2005, sudah menjadi tolok ukur perkembangan TIK untuk pendidikan di Indonesia. Bahkan sebagai wadah tahunan bagi para pemangku kepentingan untuk dapat mempublikasikan karya, berbagi ide, saling menginspirasi, dan memperoleh informasi terkini.
Adapun penganugerahan didahului dengan pendaftaran dan pelengkapan berkas oleh Dinas Pendidikan provinsi, kabupaten/kota pada bulan Agustus hingga awal Oktober 2017. Proses kemudian berlanjut pada penilaian yang dilakukan pada bulan Oktober hingga awal November 2017. Tim juri yang menilai terdiri dari praktisi TIK, akademisi, perwakilan media, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta internal Kemendikbud. Adcdik”)/