SURABAYA – NAWALA : Dinas Pendidikan Provinsi Jatim terus fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) salah satunnya dengan memperkuat pendidikan vokasi.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi, peningkatan kualitas SDM dengan memperkuat pendidikan vokasi menjadi perhatian utama karena tantangan pembangunan kedepan sangat kompleks.

Karena itu kata Wahid, pembangunan SDM melalui sektor pendidikan menjadi prioritas dan akan terus diperkuat.

“Kita harus waspada dengan perubahan-perubahan kedepan, karena perubahan ini yang membuat tantangan-tantangan dunia pendidikan,” tegas Wahid di Surabaya, Senin (20/1/2020).

Wahid menekankan pentingnya menyiapkan SDM unggul dan berkualitas guna menyongsong perubahan 5 tahun ke depan sesuai arahan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Pesan penting ini disampaikan dalam acara silaturahmi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim bersama sekitar 500 lebih Kepala SMA, SMK dan PKLK dan kepala tata usaha negeri swasta. Dalam acara itu hadir pula pengawas sekolah dari Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kabupaten/Kota Madiun dan Ngawi.

“5 tahun ke depan, sesuai arahan Ibu Gubernur, Jatim berbasis wilayah. Kawasan prioritas Jatim terdapat 5 kawasan yang dapat didorong menjadi klaster pertumbuhan, 5 wilayah tersebut meliputi, Gerbang Kertasusila,” katanya

Adapun 5 kawasan prioritas Jatim sambung Wahid, yaitu kluster pertama Gerbang Kertasusila untuk industri, kluster kedua Selingkar Wilis untuk agroproduksi dan pariwisata, kluster ketiga Bromo Tengger Semeru jadi kawasan pariwisata, agroproduksi dan agroindustri. Sedangkan kluster keempat di Selingkar Ijen sebagainkawasan Pariwisata, dan kluster kelima di Madura-Kepulauan untuk kawzsan pertanian, peternakan dan pariwisata.

“Saya mengajak Kepala Cabang dan Kepala Sekolah untuk andil dalam pemerataan akses dunia pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan serta kerja yang di ketahui publik,” imbuhnya.

Adapun isu stratigus pendidikan adalah Jatimberkomitmen meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM). Guna mendongkrak IPM, lanjutnya, para kepala sekolah agar segera memetakan masing-masing sekolah. Tujuannya selain mengurangi disparitas kualitas juga memetakan kontribusi sekolah dalam meningkatkan pembangunan SDM.

“Saya berharap agar kepala sekolah dan cabang dinas sering sering mengundang dan bersilahturahmi dengan pengusaha pengusaha di sekitar sekolah dan wilayahnya untuk menciptakan inovasi menekan pengangguran lulusan di sekolah,” tuturnya.

“Pendidikan vokasi kita siapkan di dunia usaha, SDM siap kerja, bukan hanya siap belajar kerja saja,” pungkasnya.

Adapun pembangunana selama 5 tahun ke depan di Jatim Wahid mengatakan, diprediksi bakal maju pesat, sebab setidaknya ada 218 proyek strategis nasional sudah memasuki tahap groundbreaking pada 2024.

Proyek strategis nasional yang masuk dalam program percepatan pembangunan ekonomi Jatim itu di dalamnya ada pengangunan infrastruktur dan SDM.

“Proyek-proyek tersebut tersebar di kawasan Gerbang Kertosusila, yaitu Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan,” tutup Wahid (Gus/NNC 01)